RSS Feed

Pentingnya Kerjasama dalam Organisasi

Posted by Restiyanti Labels:

Jika dalam sebuah organisasi tidak ada kerjasama, biasanya organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Mengapa? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita baca uraian singkat berikut.
Sebelumnya sudah diketahui pada posting sebelumnya bahwa organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja bersama dalam suatu divisi untuk mencapai tujuan bersama (Schermerhorn, dkk., 1997:9). Dalam definisi tersebut dikehatui adanya kerja sama untuk mencapai tujuan.  Baiklah, sekarang saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu kerjasama.
Kerjasama adalah proses untuk melakukan sesuatu yang mencakup beberapa hal serta unsur-unsur tertentu antara lain:
1. Adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama atau tujuan sesuai dengan peraturan.
2. Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas.
3. Dalam bekerja saling menolong antara satu fihak dengan fihak yang lain.
4. Dapat saling memasukkan manfaat.
5. Adanya koordinasi yang baik.

Lalu apakah kalian pernah berpikir tentang apa bedanya “kerjasama” dengan “sama-sama kerja”? Jika dilihat sepintas memang mirip, namun sebenarnya memiliki makna yang berbeda meskipun kedua hal tersebut dilakukan secara bersama-sama. Bukan kerjasama tetapi akan disebut “sama-sama kerja”, jika:
1. Masing-masing pihak mempunyai tujuan sendiri-sendiri.
2. Tanpa adanya pengaturan/pembagian tugas.
3. Tidak saling memperhatikan dan menolong pihak lain.
4. Manfaat tidak dirasakan oleh semua anggota.

Dari paparan definisi tentang kerjasama, dapat maka terdapat beberapa dimensi penting yang terkandung dalam kerjasama tersebut, yaitu:
  • Anggota kelompok
  • Peran
  • Tugas
  • Tujuan
Dalam sebuah organisasi, terdapat level of teamwork mengacu pada komponen dimensi kerjasama seperti disebutkan diatas, yaitu:
  • Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer)
  • Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
  • Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak satu dengan pihak yang lain, tugas-tugas dari masing-masing pengurus akan menjadi lebih ringan dan cepat selesai. Sehingga tujuan pun akan tercapai.

Referensi:
http://pelajarpagu.blogspot.com
http://repository.binus.ac.id

Menikmati Hidup Cara Rasulullah SAW

Posted by Restiyanti Labels:

Judul buku: Menikmati Hidup Cara Rasulullah SAW
Pengarang: H. Muhammad Abbas Basalamah
Penerbit: Pustaka Ibnu Abbas, Depok
Cetakan: I, Januari 2010 
Tebal: iv +278 ISBN: 9789-7555-2369

Buku yang berjudul Menikmati Hidup Cara Rasulullah SAW ini ditulis oleh Bapak Haji Abbas Basalamah. Buku ini berisi berbagai macam kisah teladan Rasulullah Muhammad SAW yang memang sepatutya kita teladani sebagai seorang muslim, umat Nabi Muhammad SAW.
Buku yang terdapat 20 judul ini sangat bermanfaat bagi kita umat Rasulullah SAW karena berisi kisah-kisah yang sebenarnya bisa menjadi solusi bagi berbagai persoalan yang sering kita hadapi sebagai warga masyarakat yang hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya atau pun dalam kehidupan keluarga.
“Siap Kecewa” merupakan salah satu judul dari mengatasi rasa kecewa, bukan bagaimana menghindar dari kekecewaan. Sebab kekecewaan sering membuat orang frustasi, dan tidak jarang berlanjut kepada tindakan-tindakan tidak terpuji.
Rasulullah SAW berpesan agar bersikap wajar dalam mencinta maupun membenci karena kehidupan di dunia ini tidak ada yang betul-betul ‘sejati’, misalnya kehidupan sejati, kebahagiaan sejati, penderitaan sejati, cinta sejati, dan sahabat sejati. Yang ada hanya kehidupan semu, ‘cinta-cintaan’ (bukan cinta sejati), ‘sahabat-sahabatan’ (bukan sahabat sejati). Yang hari ini berkawan esok bermusuhan, yang hari ini bermusuhan, esok berkawan.
Kita meski menyadari bahwa dalam kehidupan ini seluruhnya pergumulan, silih bergantinya antara tangis dan tawa, sedih dan gembira, yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Tersimpulkan bahwa semuanya dalam konteks ujian hidup bagi manusia sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam surat al-Anbiya ayat 35.
Setelah membaca bab ini kita akan berpikir dan menyadari bahwa kita tengah diamanati titipan dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban bagaimana mengelola amanat tersebut. Selain itu kita juga harus menyadari bahwa segala sesuatu bisa berubah, saat baik atau nyaman atau kaya bisa menjadi tidak baik atau tidak nyaman dan miskin. Begitu pila sebaliknya.
Keseluruhan cerita diuraikan begitu mendetail. Kisah simbolis yang menajubkan diuraikan dengan begitu gamblang. Hal ini tentunya membuat pembaca semakin memahami isi cerita dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Firman-firman Allah SWT serta sabda Rasulullah SAW membuat pembaca semakin yakin akan isi yang disampaikan. Dalam bab ini hanya satu kisah yang diceritakan sehingga membuat pembaca merasa kurang akan kisah-kisah yang lain.