RSS Feed
Tampilkan postingan dengan label Softskill. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Softskill. Tampilkan semua postingan

Model Pengembangan Standar Profesi

Posted by Restiyanti Labels: ,


Model dan standar profesi di setiap negara berbeda-beda termasuk model dan standar profesi di Amerika dan Eropa. Untuk mengetahui perbedaan antara keduanya, maka berikut ini akan dijelaskan mengenai model dan standar profesi baik di Amerika maupun di Eropa.

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu. 

Semakin luasnya penerapan Teknologi Informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar bagi para tenaga profesional Tl untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah atau dunia pendidikan di era globalisasi ini. Secara global, baik di negara maju maupun negara berkembang, telah terjadi kekurangan tenaga professional Tl. 


Menurut hasil studi yang diluncurkan pada April 2001 oleh ITAA (Information Technology Association of America) dan European Information Technology Observatory, di Amerika pada tahun 2001 terbuka kesempatan 900.000 pekerjaan di bidang Tl. 

Aspek Bisnis di Bidang Teknologi Informasi

Posted by Restiyanti Labels: ,

Aspek bisnis di bidang IT memiliki beberapa materi yang sangat penting diantaranya prosedur pendirian badan usaha IT, Pakta Integritas, dan draft kontak kerja IT.


Prosedur Pendirian Badan Usaha IT
Terdapat beberapa prosedur peraturan perizinan, yaitu :
1. Tahapan pengurusan izin pendirian
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untuk beerapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
• Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
• Bukti diri

Slide Presentasi UU No.19 Tentang Hak Cipta

Posted by Restiyanti Labels: ,

Dari makalah UU No.19 Tentang Hak Cipta yang telah dibuat sebelumnya, akan dibuat slide presentasi. Slide presentasi tersebut adalah sebagai berikut:


Undang-Undang No. 19 Tentang Hak Cipta

Posted by Restiyanti Labels: ,


1.      PENGERTIAN
Hak cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.

BAB II
LINGKUP HAK CIPTA
Pasal 2

(1)   Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak cipnyataannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menghias HTML dengan CSS (Cascading Style Sheets)

Posted by Restiyanti Labels: , , , , , , , ,

Cascading Style Sheets/C ascading S Tyle S heets (CSS) adalah penemuan yang luar biasa untuk meningkatkan penampilan situs Anda. CSS juga merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS berfungsi mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file.

Etika dan Profesionalisme

Posted by Restiyanti Labels: ,

ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI

     Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.

1.   Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email  yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.

2.   Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.

Etika Teknologi Sistem Informasi

Posted by Restiyanti Labels: , ,

Teknologi Sistem Informasi tumbuh dan berkembang dengan pesat. Maka pada tulisan kali ini saya akan membahas Etika Teknologi Sistem Informasi yang harus dilakukan oleh pembuat, pengelola maupun pengguna.

Apa itu etika?
Etika merupakan ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Mengapa harus mempelajari etika?
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu. Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif). Sedangkan buruk itu segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma‐norma masyarakat yang berlaku.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh pembuat terhadap Teknologi Sistem Informasi? Pembuat tidak boleh meniru atau menjiplak ide maupun hasil karya orang lain. Selain itu pembuat juga harus mematenkan hasil karyanya agar mendapat kekuatan hukum apabila karya tersebut ditiru oleh pihak lain. Dalam hal ini pembuat merupakan orang yang menghasilkan karya yang dapat berupa aplikasi, perangkat lunak, perangkat keras maupun metode hasil penerapa teknologi informasi.

Kemudian etika untuk pengelola teknologi sistem informasi. Pengelola harus merahasiakan data dan menjaga privasi para pelanggannya. Dalam hal ini, pengelola merupakan pihak yang mengelola teknologi informasi, misalnya Bank, perusahaan telekomikasi dan lain-lain harus menjaga data para nasabahnya agar aman.

Yang terakhir adalah etika apa yang harus dilakukan oleh pengguna. Pengguna harus menghargai para pembuat dan pengelola  teknologi sistem informasi. Misalnya dengan membeli produk asli dan tidak membajak hasil karya yang telah dibuat. Contoh lain misalnya dengan tidak menjiplak karya tulis orang lain. Apabila kita hendak menjadikan tulisan tersebut sebagai referensi, maka kita harus mencantumkan sumber tulisan yang kita kutip.




Referensi:
Materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana.
http://heruhartanto.blogspot.com/2013/03/etika-teknologi-sistem-informasi-pada.html diakses pada 24 Maret 2013 pukul 19.00.

Layanan Telematika, Teknologi Wireless dan Middleware Telematika

Posted by Restiyanti Labels: , , ,

A. LAYANAN TELEMATIKA

Layanan Telematika merupakan layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Layanan ini sudah banyak digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjang kebutuhan dan kenyamanan masyarakat.Layanan Telematika digunakan dalam beberapa bidang, 4 diantaranya yaitu:

1. Layanan Telematika di Bidang Informasi
Layanan telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun di desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra - sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk balai - balai informasi. Untuk melayani lokasi - lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

Telematika

Posted by Restiyanti Labels: ,

Apa itu Telematika?

Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net. Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika.

Rancangan Penelitian

Posted by Restiyanti Labels: ,

Rancangan penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Rancangan penelitian disebut juga sebagai desain penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Berdasarkan pemahaman tersebut di atas, maka tujuan rancangan penelitian adalah untuk memberikan suatu rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Konsideran utamanya dalam rancangan perencanaan adalah untuk mengkhususkan mekanisme kontrol yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga jawaban atas pertanyaan akan menjadi jelas dan sahih. Rancangan penelitian lebih menekankan pada aspek baik atau tidak baik dan sangat tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan oleh peneliti, derajat pembuktian hipotesis, dan tingkat perkembangan dan ilmu pengetahuan yang menjadi perhatian. Penentuan rancangan penelitian seringkali didasarkan pada pertimbangan praktis dan kompromi peneliti terhadap cakupan area penelitiannya.
Oleh karena itu, rancangan penelitian banyak sekali ragamnya. Para ahli belum ada kesepakatan diam penggolongan rancangan penelitian. Namun demikian, secara umum rancangan penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu: rancangan penelitian tanpa perlakuan (kelompok deskriptif) dan rancangan penelitian dengan perlakuan (kelompok eksperimen).

Karya Tulis Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Imiah

Posted by Restiyanti Labels: , ,

Karya Tulis

Karya tulis merupakan uraian atau laporan kegiatan, temuan, atau informasi yang berasal dari data primer dan atau data sekunder serta disajikan untuk tujuan atau sasaran tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer, yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti melalui pengujian (tes), kuesioner, wawancara, atau pengamatan. Secara umum, karya tulis terdiri atas karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Karya tulis ilmiah dapat disajikan secara ilmiah, semi ilmiah, maupun populer.

Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan dan metode ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Pada umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan karya tulis ilmiah perlu mencakup beberapa tahapan seperti pemilihan masalah penelitian, pemgumpulan informasi, pengorganisasian naskah, dan penulisan naskah.

Secara garis besar, karya ilmiah ada yang disusun oleh kalangan masyarakat tertentu seperti laporan dan makalah ilmiah, dan ada yang disusun oleh kalangan masyarakat pendidikan untuk maksud kegiatan pendidikan tertentu seperti penulisan ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.

Dampak Perdagangan Bebas Terhadap Lulusan Sarjana Ilmu Komputer

Posted by Restiyanti Labels: , ,

Akhir-akhir ini topik perdagangan bebas di media elektronik maupun media cetak sering diperbincangkan. Apa sebenarnya pengertian perdagangan bebas tersebut? Perdagangan bebas merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara tanpa adanya aturan. Aturan dalam hal ini adalah pajak, kuota ekspor dan impor, peraturan Negara tentang proteksi, dan peraturan lain yang sekiranya menghambat perdagangan antarnegara. Jadi, pengertian perdagangan bebas adalah perdagangan antarnegara tanpa kerumitan birokrasi. Jika ingin menjual barang atau jasa di luar negeri, kita dapat menjualnya dengan mudah. Begitupun sebaliknya. Pada perdagangan bebas tak ada lagi yang dinamakan bea masuk dan bea keluar. Semuanya bebas. Tak ada pula yang dinamakan proteksi atau perlindungan barang-barang dalam negeri terhadap serangan barang-barang luar negeri. Semua bebas melakukan perdagangan.

Penalaran Deduktif dan Induktif

Posted by Restiyanti Labels: , ,

Penalaran deduktif adalah penalaran untuk menarik kesimpulan yang bersifat individual/khusus dari suatu prinsip atau sikap yang berlaku umum. Penalaran itu mencakup bentuk silogisme, yaitu bentuk penalaran deduktif formal untuk menarik kesimpulan dari premis mayor dan premis minor. Kesimpulan di dalam silogisme selalu harus lebih khusus dari premis-premisnya. Bentuk penalaran deduktif lainnya adalah entimen, yaitu bentuk silogisme yang dihilangkan salah satu premisnya. Di dalam kehidupan sehari-hari, bentuk inilah yang lebih banyak digunakan. 1

Contoh:
Semua jenis transportasi menjelang Lebaran padat penumpang. Kereta api di stasiun diserbu penumpang. Mereka ada yang tidak mendapatkan tiket sehingga harus menunggu dan tidur di stasiun dengan harapan bisa terangkut keesokan harinya. Begitu pula di terminal bus, terlihat penumpak berdesakan naik kendaraan. Bahkan, mereka ada yang masuk melalui jendela bus tanpa menghiraukan keselamatan dirinya. Hal yang sama pun terlihat pula di pelabuhan udara dan kapal laut.

Penalaran induktif merupakan proses penalaran untuk menarik suatu prinsip/sikap yang berlaku umum atau suatu kesimpulan yang bersifat khsusus berdasarkan atas fakta-fakta khusus. Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi atau hubungan kasual. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian gejala serupa itu. Di dalam analogi, inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus yang bersamaan. Hubungan kasual adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, atau akibat-akibat. 2

Contoh:
Di Jalan Mangga Dua, Jakarta Utara, selain sudah ada Pasar Pagi Mangga Dua, ITC Mangga Dua dan Mal Mangga Dua, kini sedang dibangun pusat perbelanjaan mewah dan lenkap, WTC Mangga Dua, ITC Mangga Dua Square, Harco Mangga Dua. Begitupun di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, selain Mal Kelapa Gading yang sudah berdiri, kini dibangun Gading Trade Center, Kelapa Gading Trade Center, Mal Kelapa Gading Tahap III, dan yang terbesar Artha Gading. Di sekitar Senayan, selain Plaza Senayan yang sudah berdiri, kini dibangun Sport dan Trade Center Senayan yang terdiri dari 10 lantai, serta ITC Permata Hijau di Jakarta. Di Jakarta sedang dibangun sepuluh pusat perbelanjaan baru.


1Prof. Dr. Henry Guntur Taringan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa   (Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 108.
2Ibid.

Referensi:
Membina Kompentensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas Program IPA dan IPS oleh Tika Hatikah, Mulyanis, dan Kissumi Dwiyaningsih

"Siapa Saya?"

Posted by Restiyanti Labels:

Apa yang akan kamu jawab ketika ada orang bertanya “Siapa Anda?” Biasanya yang terlintas pertama kali adalah nama Anda. Padahal pertanyaan tersebut memiliki banyak makna, namun secara tak sadar kita sering menganggapnya sebagai pertanyaan untuk menanyakan nama kita.
Dan jika kemudian pertanyaan itu diperuntukkan untuk saya, “Kamu itu siapa?” Kemudian saya jawab, “Aku Restiyanti, mahasiswi semester 6 jurusan Sistem Informasi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kawasan Depok, aku suka mendengarkan musik dan warna fovorit ku adalah orange.” Namun apakah hanya cukup itu saja jawabannya. Saya rasa tidak. Restiyanti itu hanya sekedar nama, mahasiswi hanya sebuah jabatan atau status atau pekerjaan semata.  
Sebenarnya saya juga bingung menggambarkan “Siapa Saya?”. Ketika saya update status di Twitter, teman saya menjawab seperti pada screenshoot berikut 


Konvensi Naskah

Posted by Restiyanti Labels: ,

            Dalam pembuatan naskah yang baik tergantung dari kerangka karangan yang telah digarap sebelumnya, beserta perincian-perinciannya yang telah dilakukan kemudian. Perincian dari kerangka karangan akan menghasilkan suatu bab-bab dan sub-sub bab. Dari bab-bab dan sub-sub bab ini akan menghasilkan pokok-pokok pikiran atau gagasan utama dalam sebuah paragraf atau alinea.

            Dalam pembuatan naskah yang baik juga kita harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata (diksi) yang dibuat sedemikian rupa, sehingga apa yang kita tulis itu jelas, teratur dan menarik.

            Namun, ada hal yang lebih penting dari semua hal yang telah diuraikan di atas. Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal; bagaimana supaya bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah. Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.[1]

            Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal.[2] Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.


Bahasa Indonesia 2

Posted by Restiyanti Labels:


1.      a.  Jelaskan perbedaan topik, tema, dan judul!

  • Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.
  • Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan atau karangan yang akan disusun.
  • Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
b. Jelaskan ciri-ciri ketiga hal tersebut!
  • Ciri-ciri topik: bersifat umum, belum menggambarkan sudut pandang penulis.
  • Ciri-ciri tema: bersifat lebif spesifik dan terarah dalam membahas suatu permasalahan, telah menggambarkan sudut pandang penulis
  • Ciri-ciri judul:
  1. Harus berbentuk frasa 
  2. Tanpa adanya singkatan atau akronim
  3. Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
  4. Tanpa tanda baca di akhir judul
  5. Menarik perhatian
  6. Logis
  7. Sesuai dengan isi
  8. Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.
2.      a. Bagaimana langkah-langkah membuat outline!
  • Langkah pertama, merumuskan tema yang jelas berdasarkan topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.
  • Langkah kedua, mengumpulkan topik-topik yang dianggap merupakan rincian dari tesis atau pengungkapan maksud tersebut.
  • Langkah ketiga, mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang telah dikumpulkan.
  • Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat rinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topok-topik yang lebih rendah tingkatannya.
  • Sesudah semuanya siap masih harus dilakukan langkah yang terakhir, yaitu menentukan sebuah pola susunan yang palin sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis.
b. Sebutkan dan jelaskan macam-macam outline!
  • Outline dengan pola ilustratif: arah pembicaraan menurut pola ini adalah dari umum kepada yang khusus.
  • Outline dengan pola analitis: arah pola pembicaraan ini berkembang dengan sifat topik yang memiliki banyak unit dalam satu kesatuan dengan urutan metode klasifikasi, proses dan analisis sebab akibat outline dengan pola argumentasi: dipergunakan dalam menyusun evidensi, arah pembahasan menurut pola ini ialah dari evidensi sebagai premis kepada kesimpulan.
3.     a. Bagaimana cara pembatasan topik?
  •       Menurut tempat
  •       Menurut waktu
  •       Menurut hubungan sebab-akibat
  •       Menurut pembagian bidang kehidupan manusia
  •       Menurut aspek khusus-umum
  •       Menurut objek materi dan objek formal
    b. Jelaskan ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas!
    • Kalimat utama atau pikiran utama merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
    • Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
    c. Sebutkan dan jelaskan macam-macam alenia!
    • Eksposisi: berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
    • Argumentasi: bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta konsep sebagai alasan/bukti.
    • Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. 
    • Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
    • Narasi: karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

    Paragraf atau Alenia

    Posted by Restiyanti Labels: ,


    A.    Pengertian Paragraf

    Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
    Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

    Bagian-bagian paragraf
    Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.

    Tujuan pembentukan paragraf
    1.      Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
    2.      Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

    Bahasa Indonesia 1

    Posted by Restiyanti Labels:

    1.    Jelaskan yang menyebabkan ragam bahasa, dan berikan contohnya!
    Ada banyak yang menyebabkan ragam bahasa, antara lain menurut pemakaian, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan mempengaruhi ragam bahasa. Selain itu banyaknya suku yang terdapat di Indonesia, dengan kata lain ragam bahasa terjadi akibat letak geografis dimana mereka tinggal atau berasal. 
    Sebagai contoh, ragam lisan suku Jawa akan berbeda dengan suku Batak. Orang yang berasal dari suku sesama suku Jawa akan dengan mudah melalukan perbincangan. Namun orang yang dari suku Batak belum tentu mengerti apa yang diperbincangkan oleh orang yang berasal dari suku Jawa.

    2.   Jelaskan perbebedaan istilah umum dan khusus dalam penggunaan wacana!
    Istilah umum ialah istilah yang dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari menjadi unsur kosa kata bahasa umum. Sedangkan, istilah khusus ialah istilah yang maknanya terbatas dan biasanya jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
    Misalnya saja saat kita membaca buku kesehatan terdapat kata atau istilah kedokteran seperti “hipertensi” yang merupakan kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Masyarakat umum belum tentu mengetahui apa itu hipertensi.

    3.    Jelaskan pola kalimat dalam Bahasa Indonesia!
    Pola kalimat Bahasa Indonesia terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Kalimat dasar memiliki satu struktur klausa dengan pola SP, SPK, SPO, SP Pel, SPO Pel, dan SPOK.

    4.    Jelaskan syarat-syarat kalimat efektif!
    Kalimat akan disebut sebagai kalimat efektif apabila secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. Selain juga dapat mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

    Referensi:
    Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

    Ragam Bahasa

    Posted by Restiyanti Labels: ,

    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
    Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
    Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
    Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalnya pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan ceramah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.

    Aspek Positif dalam Konflik Berorganisasi

    Posted by Restiyanti Labels:


           Konflik dapat didefinisikan sebagai situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang kelompok atau organisasi. Atau sikap saling mempertahankan diri  sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan  berbeda, dalam upaya mencapai satu  tujuan sehingga mereka  berada  dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

    Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut:
    1.        Batasan pekerjaan yang tidak jelas
    2.        Hambatan komunikasi
    3.        Tekanan waktu
    4.        Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
    5.        Pertikaian antar pribadi
    6.        Perbedaan status
    7.        Harapan yang tidak terwujud

    Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan:
    • Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
    • Menumbuhkan semangat baru pada staf. 
    • Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
    • Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
    • Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.


        Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam  organisasi  baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.

         Maka dari itu, kita perlu mengelola konflik dalam berorganisasi agar tidak mengarah pada kondisi destruktif. Perlu strategi untuk mengelolanya seperti pada posting yang sebelumnya yaitu “Konflik dalam Organisasi”. Demikian, semoga bermanfaat.